Pilgub DKI, pokonya jangan Adang-dani


PILGUB DKI , yang penting jangan pilih adang-daniya, kata-kata itu sontak muncul dalam benaku. memang, yang penting siapaun yang jadi gubernur DKI, yang penting jangan adang-dani. itulah tema sentral PILGUB DKI 2007. tak salah memang, jika menyebutnya demikian. satu partai melawan puluhan partai. sedih memang, ketika melihat sejumlah fakta tersebut. bagaimana sebegitu fobianya orang pada islam. sampai-sampai orang islam pun sendiri membencinya. memang benar kebenaran yang tak terorganisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir. koalisi yang ada mungkin lebih tepat dikatakan sebagai koalisi " pokoke jangan adang-dani". ya, benar saja, karena fakta berbicara demikian. mereka pun atas nama apa saja menghalalkan segala cara agar lagi-lagi " pokoke jangan adang-dani". lihat saja bagaimana sang banteng pun akhirnya memakan rumput beringin. padahal dulu kala banteng sangat enggan makan pohon beringin. tapi sekarang nampaknya "banteng pun sudah modern dan beringin juga sebaliknya". banteng pun makanannya sudah berubah "gak lagi mau makan rumput, sekarang makannya beringin". itulah banteng dan beringin miodern, yang berkoalisi atas nama " penyelamatan kebangsaan". ya, mau nyelametin bangsa gimana, itulah seharusnya orang bodoh bertanya. lha wong rakyatnya juga dijadikan "kambing hitam" mereka, bahkan tak jarang dijadikan domba yang siap sewaktu-waktu diadu. mungkin sewajarnya pula orang bodoh komunitas banteng bertanya, pak dulu kan saya diajak bapak musuhan sama beringin, tapi kok sekarang saya disuruh makan beringin? tapi mereka hanyalah " kambing hitam" yang masih polos, yang dengan uang mereka pun rela akhirnya "memakan beringin". tak hanya itu fakta lain pun berbicara, dari orang muslim sendiri mereka menjadi orang yang takut dan bahklan membenci orang islam sendiri. mereka pun fobi dengan keislamannya, yang dikatakan sebagai identitas utamanya. untuk kemudian mereka pun lagi-lagi " pokoke jangan adang-dani", soalnya mereka dari orang islam. mereka pun tak segan demi " pokoke jangan adang-dani", mengatakan nasionalis dan bebas SARA. mungkin ya, itulah gambaran sekelumit jalan dalam menegakan risalah dakwah islam. tapi insya alloh, jikalau kita masih berpegang teguh pada iman, ALLOH bersama kita

Posting Komentar

0 Komentar