Pandemi covid 19 telah memaksa kegiatan belajar tatap muka di
sekolah diganti dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Tercatat sejak
akhir maret, dan sampai saat ini, pembelajaran daring pun masih terus
berlangsung. Entah sampai kapan!
Rasa bosan dan jenuh, tentu
menghinggapi, baik siswa maupun guru. Hadirnya rangkaian seri webinar oleh
cerdas berkarakter bertajuk ”Pembelajaran di masa pandemi Covid-19” banyak
memberi inspirasi. Salah satunya, yang cukup menarik dan penulis ikuti
yakni pada webinar series ke 5 yang
bertema ”Seru belajar kebiasaan baru”. Dimana, salah satu pematerinya adalah
artis dan presenter Akhmad Fadli, atau yang kerap dikenal dan disapa Fadli. Ia
menceritakan tentang serunya pembelajaran daring, dimana ia menjadi lebih dekat
dan sering berinteraksi dengan keluarga.
Pembelajaran prakarya dan
kewirausahaan, merupakan pembelajaran yang menekankan kegiatan praktik. Setiap
semester peserta didik diwajibkan untuk membuat projek memproduksi produk
sesuai dengan strand (bidang) yang dipilih. Semisal, strand kerajinan membuat
aneka kerajinan tangan, strand rekayasa membuat aneka alat yang terkait dengan
tekhnologi, strand pengolahan membuat aneka olahan makanan dan strand budidaya
membuat budidaya baik tumbuhan maupun hewan.
Dengan pembelajaran daring,
tentu kegiatan praktik kewirausahaan agak mengalami kesulitan. Karena, untuk
kegiatan praktik biasanya dilakukan dengan proyek kelompok yang membutuhkan
sumber daya yang cukup banyak dan kegiatan yang kompleks. Disisi lain, kegiatan daring pada saat pandemi, siswa
dilarang untuk berkerumunan.
Selain itu, di era pandemi,
pembelajaran juga ditekankan tidak semata mengejar ketercapaian ketuntasan
materi, tetapi tak kalah penting bagaimana menguatkan pendidikan karakter. Oleh
karenanya, penulis, sebagai guru mencari peluang bagaiamana melaksanakan
pembelajaran daring prakarya dan kewirausahaan yang tidak semata berorientasi
materi, tetapi juga pembentukan karakter.
Dengan berbagai keterbatasan
yang ada, akhirnya penulis membuat proyek untuk penugasan mata pelajaran
prakarya dan kewirausahaan yakni ” Membantu orang tua membuat makanan”. Setiap
siswa diberikan proyek secara individu untuk membantu orang tuanya membuatkan
makanan sesuai dengan kesepakatan antara siswa dengan orang tua, menyesuaikan
kondisi dan sumber daya yang ada.
Melalui pembelajaran tersebut,
siswa tetap bisa memenuhi ketercapaian pembelajaran yakni praktik membuat
makanan. Sekaligus, kegiatan ini juga menumbuhkembangkan pendidikan karakter
yakni gotong royong, kepedulian, tanggung jawab, dan semanagat berkolaborasi.
Respon orang tua dan siswa pun sangat positif. Ada siswa yang menceritakan ini
pengalaman pertama membantu membuatkan makanan ke orang tuanya. Sedangkan dari
orang tua, ada yang mengaku senang karena biasanya anaknya jarang untuk
membantu orang tuanya.
Selain proyek membantu orang
tua membuatkan makanan, keseruan lain yang penulis lakukan untuk menghadirkan
pembelajaran yang menggairahkan, yakni membuat kelas inspirasi, penugasan
kelompok membuat video jenis makanan internasional dengan model seperti acara
on the spot trans 7, praktik membuat logo usaha masker, dan praktik membuat
toko online.
Akhirnya, semoga pademi segera
usai. Aamiin
#CerdasBerkarakter
0 Komentar