Teknologi tidak akan dapat menggantikan cinta



Pada pagi ini saya memasuki beberapa ruang kelas untuk melakukan proses belajar mengajar.  Seperti biasa saya menyelinginya dengan pemutaran sebuah video. Kali ini saya menampilkan video yang memotret tentang fenomena perilaku masyarakat sebagai dampak pop culture (budaya pop).
Video ini menceritakan tentang perilaku seorang ibu yang hidup di alam modern. Baginya tekhnologi bisa menyelesaikan segala permasalahan. Tak terkecuali menyoal cinta atau kasih sayang.
Suatu hari sang ibu yang masih mempunyai momongan balita pergi berbelanja ke swalayan. Sang ibu menyerahkan si bayi kepada suaminya. 
Suami yang tak terbiasa dengan urusan bayi, begitu bingung mendapati bayinya yang menangis. ia pun akhirnya menelpon sang istri yang sedang asyik berbelanja di swalayan  untuk mencarikan solusi. Sang isteri menyarankan agar si bayi diberi tontonan kartun lewat HP. Sang suami pun menurutinya. Namun, usaha tersebut tak berhasil, karena si bayi tetap menangis. 
Sang suami pun menghubungi kembali istrinya. Sang isteri kemudian mencoba menenangkan si bayi dengan mengajak video call. Sang ibu menyapa dengan penuh ekspresif.  Namun lagi-lagi usaha tersebut gagal. si bayi pun tetap menangis.
Sang suami pun semakin bingung. karena berbagai usaha yang secara rasional mampu menenangkan si bayi ternyata gagal. Diitengah kebingungan itu, akhirnya sang suami memberanikan untuk mendekap dan membopong si bayi. Dan sungguh ajaib, ternyata si bayi berhasil terdiam. Sang ibu yang menyaksikan kejadian tersebut lewat kamera video call pun hanya bisa berkaca-kaca sembari mengusap air mata yang tak kuasa jatuh.
Melalui video ini, Kita kembali disadarkan. Bahwasanya, tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan kecanggihan tekhnologi
   




Posting Komentar

1 Komentar

Sarastiana mengatakan…
Bagus ini !ijin copy and share Mas ya.. dari www.sarastiana.com