Mengembangkan E-Learning berbasis Blog


Perkembangan teknologi informasi dewasa ini berkembang demikian pesat. Hal ini tidak lepas dari semakin majunya ilmu pengetahuan. Prekembangan teknologi yang demikian pesat telah merambah dalam berbagai ranah kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Tekhnologi telah mampu mengubah pola hidup dari cara-cara tradisional yang berbasis manual ke modern mekanik yang ternyata lebih efektif dan efisien.
Demikian halnya pula dalam dunia pendidikan. Seiring kemajuan tekhnologi berbagai produk –produk tekhnologi dijadikan sebagai alat, media maupun sumber belajar. Pemanfaatan tekhnologi dalam dunia pendidikan, secara nyata telah membantu efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Konsep yang saat ini sedang menjadi ‘trend setter’ terkait penggunaan tekhnologi dalam dunia pendidikan adalah e-learning (electronic larning). Definisi e-learning sendiri merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).


Sejak ditemukannya hingga sekarang, sudah banyak organisasi bisnis dan akademis yang menerapkan e-learning, contohnya Bank Mandiri, PT. SAP Indonesia, PT. Telekomunikasi Indonesia, IBM Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran. Di Amerika sendiri, pada tahun 2004 e-learning telah digunakan di hampir 90% universitas yang memiliki lebih dari 10.000 siswa, dan hampir 60% perusahaan telah atau mulai mengimplementasikan e-learning di perusahaan mereka.
Penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran banyak memiliki dampak positif. Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya yaitu menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan,menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku),menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Sedangkan jika ditinjau dari segi efektifitasnya, Gartner pernah melakukan survey dan survey itu menunjukkan bahwa ternyata efektifitas e-learning tidak jauh berbeda dibandingkan dengan pelatihan tatap muka, bahkan e-learning dinilai lebih cost-effective dan jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu belajar. Oleh karena itu pengemabngan e-learning dalam dunia pendidikan perlu dilakukan sosilasi lebih lanjut. Apalagi jika menilik geografis wilayah kita yang sangat luas dan belum meratanya tingkat pendidikan yang ada. Peggunaan dan pemanfaatan e-learning bisa jadi merupakan sebuah solusi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan ditanah air.
Permasalahannya selama ini banyak anggapan bahwasanya membuat e-learning adalah sulit. Terlebih e-learning selama ini identik dengan penggunaan web yang membutuhkan pengelolaan sangat rumit dengan bahasa pemrograman yang hanya bias dikuasai oleh kalangan tertentu seperti dari jurusan informatika saja. Selain itu pengelolaanya yang membutuhkan dana cukup banyak dinilai banyak pihak menjadi tidak efektif dan efisien.
Seiring menjamurnya situs jejaring sosial yang notabene bukan hal asing lagi bagi sebagian masyarakat kita, adalah sebuah potensi besar untuk dapat memanfaatkannya sebagai alat, bahan maupun sumber belajar. Salah satunya adalah pemanfaatan blog yang notabene salsah satu jenis situs jejaring sosial dalam dunia pendidikan yakni sebagai model e-learning.
Blog merupakan sebuah halaman web yang biasanya berisi tulisan pribadi atau kelompok yang diurutkan berdasarkan waktu dan biasanya terdapat fasilitas kepada pengunjung untuk bisa memberikan komentar terhadap tulisan. Sebuah blog juga biasanya dilengkapi dengan fasilitas link, sindikasi, kalender, aggregator dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas-fasilitas inilah yang menjadikan blog sebagai media yang menarik untuk dalam proses pendidikan yang lebih interaktif dan ‘entertain’
Pengelolaan blog yang mudah dan murah menjadikannya relevan sekali untuk dijadikan sebagai bentuk atau model e-learning. Mudahnya penggunanaan blog terbukti dengan perkembangan blogger (pengguna blog) yang sangat pesat. Pada akhir 2008, jumlah pblogger di indonesia bahkan mencapai angka 250.000 ribu lebih. Sebuah jumlah yang sangat paradoks bila dibandingkan dengan tingkat melek internet masyarakat.
Model e-learning Berbasis Blog
Model e-learning berbasis blog sebenarnya hampir sama dengan e-learning berbasis web maupun berbagai opensource e-learning lainnya. Dimana, konsep utama e-learning adalah tersedianya berbagai komponen pembelajaran dalam e-learning tersebut. yakni seperti adanya guru, siswa, metode dan media pembelajaran serta sumber dan bahan belajar.
Peran dan fungsi guru adalah sebagai manajer dalam proses pembelajaran. ia menyediakan berbagai materi dan bahan belajar, yang nantinya akan digunakan oleh para siswa. Ia juga yang membuat ‘rule of game’ dalam konsep pembelajaran nantinya. Serta tak kalah pentinganya adalah sebagai evaluator yang akan memberikan evaluasi terhadap hasil dari proses belajar mengajar dengan berbasis e-learning.
Dalam konsep e-learning berbasis blog, nantinya setiap siswa atau kelompok siswa mempunyai blog sendiri. Guru sebagai manajer pembelajaran, nantinya mengelingkan blognya dengan blog siswa. sehingga Didalam blog guru, terdapat semua daftar blog siswa. hal ini bertutuan agar guru dengan siswa, ataupun siswa dengan siswa terjadi interaksi dalam proses pembelajaran meskipun dalam dunia maya. Guru dapat memberikan komentar diblog siswa, baik berupa tanggapan, diskusi materi pelajaran, maupun penilain terhadap berbagai tugas yang diberikan guru. Sedangkan antar siswa, dapat diskusi, debat maupun bekerjasama terhadap berbagai permasalahan atau kesulitan belajar.
Dengan semakin banyaknya aplikasi-aplikasi yang ada, sumber ataupun bahan belajar yang digunakan semakin variatif dan lebih ‘entertain’ . Bahan pembelajaran dapat menggunakan bahan visual, audio maupun audio visual. seorang guru dapat menggunakan bahan ajar yang bisa di uploadkan kedalam blog, tak hanya sekadar bentuk tulisan, tetapi juga rekaman audio, gambar-gambar, film, animasi dan berbagai bentuk lainya yang lebih menghidupkan suasana belajar. Pun demikian halnya dengan siswa. semakin banyakanya aplikasi, siswa ddituntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran. semisal, tugas-tugas belajar dikerjakan dalam bentuk animasi ataupun film.
Sepertihalnya bahan, media dan sumber belajar, metode pembelajaran pun mengikuti perkembangan tekhnologi yang ada. Banyaknya fitur maupun aplikasi-aplikasi yang ada, memungkinkan penggunaan metode pembelajaran semakin varatif. Adanya facebook, dapat digunakan sebagai metode pembelajaran dengan model diskusi. Ataupun adanya youtube, dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yakni ceramah secara tidak langsung. Dan tentunya, masih banyak metode –metode pembelajaran lain yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan fasilitas tekhnologi yang ada. Tinggal bagaimana seorang guru dapat memanfaatkan berbagai sumber daya dan kreatifitasnya.
Akhirnya, semoga saja dengan pengembangan e-learning berbasis blog dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan kualitas pendidikan ditanah air. semoga



Posting Komentar

3 Komentar

yusako mengatakan…
kunjungan pertama,.. salam kenal juga!
Unknown mengatakan…
Guru ngeblog, kenapa nggak? Guru makin pinter, murid ikutan pinter

-nonadita.com
dewi's blog mengatakan…
saya menggunakan blog ini sebagai bahan skripsi saya,,trima kasih informasinya..